EKSTASI


Pil Ekstasi
  • Ekstasi adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif.
  • Ekstasi semula dibuat oleh Perusahaan Farmasi Merck pada tahun 1912. Aslinya, Ekstasi terdiri dari Methylenediozymethamphetamine (MDMA), obat psikoaktif yang memiliki zat stimulan yang sama dengan metamfetamin. Dalam bentuk aslinya, ia dikenal sebagai "MDMA". MDMA digunakan di tahun 1953 oleh tentara Amerika Serikat dalam uji coba perang, dan muncul kembali di 1960-an sebagai obat psikoterapi untuk “menurunkan inhibisi1”. Baru pada 1970-an MDMA mulai digunakan sebagai narkoba pesta.
  • Ekstasi pernah beredar di Indonesia dengan cara dikirim melalui paket pos dan berbagai macam cara lainnya.
  • Ekstasi pada awal mulanya digunakan untuk meningkatkan/menambah psikotropika  tapi lama kelamaan digunakan untuk pesta malam dan lain lain.
  • Ekstasi dibuat dalam bentuk pil, tablet,bubuk, atau kapsul. Dibuat dalam berbagai macam warna dan bentuk.
  • Pembuatan ekstasi dapat dibuat dengan obat flu,gunting,palu,cetakan,besi,dan kertas pasir.Dapat juga dengan alat cetak, serbuk bahan pencampur pil ekstasi, serbuk campuran pil ekstasi, tepung tapioka, saringan teh, alkohol 70%, pewarna makanan warna hijau tua dan biru, cairan bening, alat isap, cat autolux warna hitam.
  • Dampak pemakaian ekstasi:
    1. Perasaan gembira yang meluap-luap.
    2. Perasaan nyaman.
    3. Rasa mual.
    4. Berkeringat & dehidrasi 
    5. Meningkatnya kedekatan dengan orang lain.
    6. Percaya diri meningkat dan rasa malu berkurang.
    7. Ketergantungan
  • Cara penggunaannya ekstasi:
    1. Minumlah air putih 500 ml agar pencernaan tidak kering
    2. Gunakan setengah terlebih dahulu dan tunggu reaksi sekitar 30-40 menit
    3. Minum lagi air putih 500 ml
    4. Jika reaksi tidak berkesan tambahkan setengah lagi, jangan berlebihan
  • Manfaat ekstasi adalah untuk mengurangi rasa sakit akibat pergerakan atau kehabisan energi, sarana terapi  bagi penderita gangguan kesehatan mental khususnya penderita post-traumatic stress disorder(PTSD).

Komentar